SIFAT-SIFAT PEREAKSI
Berdasarkan fungsinya suatu zat sebagai pereaksi mungkin bersifat sensitive, selektif, spesifik atau mungkin bersifat ganda. Umumnya pereaksi spesifik juga mempunyai sifat sensitive, tetapi tidak demikian sebaliknya.
- Pereaksi Sensitif
Pereaksi sensitif ialah pereaksi yang peka terhadap suatu analit. Sensitivitas dipengaruhi oleh reaktifitas zat, kemurnia dan zat lain yang dapat mendorong timbulnya reaktifitas, system pelarutan, cara mereaksikan dan komposisi pereaksi.
Pengertian sensitivitas suatu pereaksi sampai saat ini belum jelas, dalm kimia analitik mengenai sensitivitas analisis adalah; Besarnya resspon tiap satuan konsentrasi analit.
Secara matematis ditulis,
S = Sensitifitas
R = Respon
C = Konsentrasi analit
Semakin besar perubahan respon dari suatu konsentrasi, akan menyebabkan sensitifitas semakin besar. Apabila sensitivitas (kepekaan) suatu pereaksi mengacu pada pengertian sensitivitas dalam kimia analitik, sensitivitas pereaksi adalah besarnya respon akibat sejumlah analit yang bereaksi dengan pereaksi. Jadi pereaksi yang bereaksi dengan sejumlah kecil analit menimbulkan respon relative besar, maka pereaksi tersebut mempunyai sensitifitas tinggi.
Pada reaksi analisis kualitatif (identifikasi) konvensional, ditambahkan pereaksi kedalam sejumlah volume sampel yang mengandung analit dan terjadi perubahan yang dapat diamati secara visual.
- Pereaksi Selektif
Pereaksi selektif adalah pereaksi khas (karakteristik) bereksi dengan beberapa jenis zat. Misalnya, suatu sampel mengandung beberapa kation Hg2+, Hg+, Ba2+, Pb2+, Ag+, dan Zn2+ ditambahkan larutan NaCl, terbentuk endapan berwarna putih dari Hg2Cl2, PbCl2 dan AgCl. Kation-kation lainnya Hg+, Ba2+, dan Zn2+ dengan NaCl tidak mengendap, dalam hal ini larutan NaCl adalah pereaksi selektif untuk Ag+, Pb2+ dan Hg+.
Reaksi :
Hg2+Ag+ AgCl HgCl2
Hg+Zn2+ + NaCl PbCl2 + ZnCl2
Ba2+Pb2+ Hg2Cl2 BaCl2
Selektifitas dapat diubah atau dapt ditingkatkan menjadi lebih selektif dengan menambahkan pereaksi selektif lainnya. Contoh, suatu sampel mengandung anion-anion NO3-, CO32-, PO43-, SO42- ditambah larutan CaCl2 terbentuk endapan berwarna putih dari CaCO3, Ca3(PO4)2 dan CaSO4. Larutan CaCl2 adalah pereaksi selektif bagi CO32-, PO43-, SO42-, jika pada endapan tersebut ditambah larutan HNO3, maka CaCO3 akan larut disertai terjadinya gas CO2. Endapan Ca3(PO4)2 dan CaSO4 tidak larut setela penambahan asam. Dalam hal ini larutan HNO3 berfungsi sebagai pereaksi yang meningkatkan selektifitas didasarkan pada: pembentukan senyawa yang tidak larut, pengaturan pH dan pembentukan senyawa kompleks.
Tabel Pereaksi Selektif
No. | Pereaksi | Selektifitas terhadap | Metode |
Kuantitatif | |||
1 | AgNO3 | Cl-, Br-, I- | Argentometri |
2 | Benedict | Gula reduksi | Iodometri |
3 | Na2 EDTA | Ion-ion logam | Kompleksometri |
4 | Buffer pH 10 | Ca2+, Mg2+, Hg2+, Zn2+ | Kompleksometri |
Kualitatif | |||
5 | HCl | Ag+, Pb2+, Hg+ | Pengendapan |
6 | H2SO4 | Ca2+, Ba2+, Sr2+, Pb2+ | Pengendapan |
7 | Logam Cu | Ag+, Hg2+ | Elektrokimia |
8 | Difenilamin | Oksidator | Pembentukan Warna |
9 | Fehling | Reduktor | Pengendapan |
10 | Ag amoniak | Gugus aldehid | Cermin perak |
11 | Logam Na | Alkohol primer | Pembentukan gas |
12 | Legal-Rotera | Gugus keton | Pembentukan warna |
13 | Marquis | Fenol | Pembentukan warna |
14 | p-DAB HCl | Amina Aromatik primer | Pembentukan warna |
15 | (NH4)2 Hg(SCN)4 | Cu2+, Cd2+, Co2+, Zn2+ | Pembentukan kristal |
- Pereaksi Spesifik
Dalam suatu sampel terkandung analit dan zat lain (matrik). Zat lain tersebut dapat bereaksi atau mengganggu jalannya reaksi. Jika diharapkan suatu pereksi dapt bereaksi hanya dengan satu analit saja, maka harus diupayakan agar zat-zat lain tidak bereaksi dan tidak menggangu reaksi. Pereaksi tersebut harus peka terhadap analit, sehingga pereaksi hanya bereaksi dengan satu analit disertai respon yang khas. Pereaksi demikian disebut pereaksi spesifik.
Agar peraksi bersifat spesifik, pereaksi harus pula mempunyai sifat sensitive dan selektif. Dengan demikian komposisi pereaksi spesifik merupakan gabungan zat-zat kimia yang mudah bereaksi, dapat menseleksi analit dan dapt mencegah zat lain sebagai matrik agar tidak ikut bereaksi.
Tabel Pereksi Spesifik
No. | Pereaksi | Spesifik terhadap | Respon Spesifik |
1 | Pereaksi Oksigen (MnCl2 – NaOH) | O2 | Endapan coklat |
2 | Nessler | NH4+ | Endapan coklat |
3 | K2CrO4 | Ag+ | Endapan merah bata |
4 | Zn-Uranilasetat | Na+ | Kristal diamond |
5 | Tripenilnitrit | K+ | Kristal hitam |
6 | KI | Hg2+ | Endapan jingga |
7 | KHSO4 | CH3COO- | Bau cuka |
8 | Kurkumin | BO33- | Endapan merah |
9 | Dimetilglioksin | Ni2+ | Endapan merah |
10 | KSCN | Fe3+ | Warna merah darah |
11 | Mg-Mixtura | PO43- | Endapan putih |
12 | Aluminon | Al3+ | Fluoresensi hijau |
13 | Rhodamin B | Sb3+ | Warna violet |
14 | Pereaksi Nitrit | NO2- | Warna merah |
Kesimpulan
Berdasarkan fungsinya suatu zat sebagai pereaksi mungkin bersifat sensitive, selektif, spesifik atau mungkin bersifat ganda. Umumnya pereaksi spesifik juga mempunyai sifat sensitive, tetapi tidak demikian sebaliknya.
Daftar Pustaka
Tanuwidjaja, Suryatmana, "Reagensia Pereaksi", Bandung, 2010.